Matanesia mengajak pelaku fotografi di Indonesia menggunakan kameranya untuk bercerita. Seperti pena atau mesin ketik, atau di dunia modern sekarang keyboard di HP atau desktop digunakan untuk menulis, maka kamera juga berfungsi sama: membagikan sebuah cerita.
Kalau kita suka bertemu kawan di kedai kopi lalu mulai bercerita hal-hal remeh temeh, ngobrol serius soal politik hingga perubahan iklim, atau bergosip soal orang lain atau bahkan mengomentari hal-hal yang lagi viral, itu bisa dialihkan melalui media fotografi.
Mulailah memotret soal rumahmu, orang tuamu, pasangan, kucing atau binatang piaraan yang lain, hal-hal yang kamu suka, apa-apa yang kamu benci, atau bahkan kamu nggak merasakan apa-apa, karena mungkin memotret bisa menjadi terapi, tak ada yang tak mungkin diceritakan melalui foto.
Tentu saja yang harus dilakukan, mulailah memotret, lalu coba kelompokkan beberapa foto menjadi sebuah cerita, dan lalu kirim kepada kami. Nggak harus banyak, dua foto juga boleh, atau maksimal kami menerima 10 foto untuk satu buah cerita.
Saat ini, kami hanya bisa memberikan mata dan telinga kami untuk mendengarkan ceritamu, lalu membagikannya kepada orang lain, mungkin cerita itu menginspirasi orang lain untuk berbuat sama, atau kisah itu bisa menjadi “warning” agar orang lain tidak melakukan hal-hal yang kalian benci.
Klik link berikut untuk submit:
Kami tunggu ceritamu ya!