Matanesia.id – Tujuh belas tahun lalu, kami memulai sebuah upaya membangun ruang belajar bersama. Tempat bertemu insan penggemar fotografi (jurnalistik) di Surabaya.
Di tengah kesibukan sebagai pekerja jurnalistik, ruang belajar menjadi penghangat hari dan jiwa bagi kami, pendiri Matanesia. Bukan karena gurihnya gorengan atau air putih dalam kemasan yang menggelontor tenggorokan selepas berbincang, namun pribadi-pribadi haus gagasan yang bertemu dalam majelis ilmu.
Putaran waktu nyatanya bekerja dalam senyap. Hingga kami baru menyadari bahwa ruang-ruang perjumpaan majelis ilmu tak lagi seperti dahulu.
Perkembangan teknologi komunikasi mengubah cara orang memproduksi dan mengkonsumsi gagasan.
Lalu, kami mulai berbenah, berupaya beradaptasi dengan perubahan situasi yang tak mudah ditebak. Langkah-langkah strategis kami susun sesuai kapasitas. Menyerap ilmu dan kebijakan dari para sahabat dengan visi keberlanjutan adalah modal pendukung. Agar arah kapal kecil ini tak mudah terombang-ambing dan bertahan dalam arus zaman.
Jika hari ini dan nanti kami juga hadir melalui platform alternatif berbasis digital, semata-mata untuk menjawab tantangan agar majelis ilmu makin relevan bagi generasi melihat masa kini.
Semoga upaya ini memberi manfaat bagi khalayak, termasuk awak Matanesia yang berpikir dan bekerja bagi kemajuan fotografi tanah air.
Selamat berselancar di samudera majelis ilmu.
Mamuk Ismuntoro
Pendiri Matanesia